Belajar dan Bekerja Di Australia? Why Not? (Part 1)

Sehubungan dengan beberapa pertanyaan seputar sekolah (kuliah) dan bekerja di Australia, saya akan mencoba menuliskan beberapa hal yang mungkin bisa jadi informasi kalian semua tentang gimana cara untuk sekolah sambil bekerja di Australia.

Sebelumnya, let me introduce my self first, Saya Caroline, nama panjang saya agak panjang jadi cukup panggil saya Carol saja. Kebetulan saya pemegang visa student Australia untuk course Leadership and Management (yang mungkin segera akan ganti jurusan karena jurusan ini terlalu boring dan bukan gue banget). Saya sendiri berada di Australia sudah setahun lebih, dan berkat Covid-19 sekarang saya “terjebak” di sini gak bisa liburan ke Thailand Indonesia.

Lalu bagaimana cara untuk bisa bekerja di Aussie?

Ada beberapa visa yang bisa di gunakan untuk bekerja (secara legal) di sini, yang paling “mudah” ya visa student dan WHV (Working Holiday Visa). Berhubung saya cuma (sedikit) ngerti tentang Visa Student jadi yang saya bahas di sini lebih banyak tentang visa ini ya, kalau mau cari tau tentang WHV bisa googling sendiri yak.

Apa itu Visa student? Visa ini di peruntukan buat kalian yang memang sudah terdaftar di sekolah di aussie sini. Sebagai pemegang visa student, selain kamu bisa stay legal di aussie, kamu juga bisa bekerja (legal) selama 20 jam per week atau 40 jam per 2 minggu.

Before apply:
1. Pastikan kamu punya PASSPORT dulu ya, Cara bikin passport bisa kamu googling sendiri.
2. Daftar ke sekolah yang kamu inginkan.
3. Setelah ada pembayaran, sekolah kamu akan menerbitkan CoE (Confirmation of Enrollment) sebagai bukti kalau kamu memang terdaftar di sekolah itu.
4. Purchase OSHC (Overseas Student Health Cover), harganya sekitar AU $500 per tahun, brapa lama yg harus di beli tergantung CoE kamu ya, misal kamu dapet CoE untuk 3 tahun ya kamu harus beli OSHC untuk 3 tahun.
5. Lakukan medical check up untuk keperluan visa student, kalau kamu med check di aussie biaya nya sekitar AU $320, kalau kamu med check di indo sekitar IDR 1.500.000
5. Dengan bekal CoE + OSHC + med check ini kamu bisa apply student visa.

Biaya nya berapa?

Ini tergantung dari sekolah yang kamu mau apply, untuk universitas biaya per semesternya sekitar AU $14.000 (sekitar IDR 140.000.000), tentu saja ada option lain yang lebih murah, kamu bisa apply ke private college yang menyediakan course sekelas diploma dengan harga yang lebih murah (start from AU $6.000 per tahun, tergantung course nya). Satu lagi, untuk private college biasanya mereka menyediakan cicilan loh! Jadi kamu gak harus bayar full segitu di awal.

Harus bisa bahasa English? Iya lah, minimal yang basic lah, kan ga lucu kalau kamu nanti komunikasi pake bahasa kalbu. IELTS minimal nilai 6 itu wajib kalau kamu mau masuk kuliah di univ besar, untuk private college biasanya mereka lebih fleksibel, kalau kamu ga punya ijazah IELTS gitu, mereka bisa ngatur english test placement buat kamu. tergantung kemampuan english kamu, nanti bisa di paketin sama english course misal emang kemampuan english kamu di anggap “kurang cukup”.

Biaya untuk apply visa?

Biaya untuk ngelodge visa sekitar AU$628, ini di bayar langsung ke goverment yak. Jadi total untuk semua ya tinggal di totalkan saja, mulai dari uang sekolah, uang asuransi, biaya med check dan yang terakhir biaya untuk ngelodge visa nya sendiri.

Proses visa sendiri ini beragam ya, kalau kamu apply nya off shore (dari luar aussie) bisa 2bulan -an. Kalau kamu apply dari on shore (dari aussie) bisa 2mgg udah di approve, tapi ini RANDOM ya karena kadang ya suka-suka pihak imigrasi nya ajah XD

On Shore: jadi kamu masuk ke aussie pakai visa turis lalu baru convert jadi student visa.
After got the visa

Apalagi sih yang harus di siapin sebelum berangkat?

  1. Tiket pesawat (ya iyalaahh masa kamu mau berenang buat nyampe ke Aussie), harga tiket ini beragam ya, tergantung kamu pake maskapai apa dan berangkat dari mana. sekedar gambaran, tahun lalu saya berangkat dari Jakarta ke Melbourne naik Singapore Airlines (transit singapore) kena IDR 3,900.000-an
  2. Baju (iyalah baju, masa kamu ga bawa baju ke sini), ini bisa di sesuaikan sama musim waktu kamu ke sini ya. Saya gak tau gimana cuaca di state lain, kalau di Melbourne pas winter bisa lumayan dingin sih, suhu nya bisa sampe 1°C saya selalu pakai baju sampe 2-4 lapis kalau di winter. Summer di Melbourne terhitung lumayan panas, ada beberapa kali dalam 2 minggu suhu nya bisa sampe 40°C, kalau untuk hari-hari lain ya paling 18-30°an sih, kalau kamu tinggal di Jakarta, ini suhu normal kok. Sedangkan pas spring atau autumn itu menurut saya cuacanya sih sejuk, gak yang sampe freezing tapi kamu tetap perlu pakai jaket sehari-hari nya.
  3. Obat-obatan seperlu nya (max untuk pemakaian selama 3 bulan)
  4. Skincare dan body care kamu secukupnya (nanti di sini bakal ada banyak pilihan kok)

Biaya tinggal dan kebutuhan sehari-hari

  1. Rent: sekitar $130-$330 per week ( di sini itungan nya emang per week ya) + BOND (uang jaminan) sekitar 2 minggu uang sewa. Rent di sin rata-rata share room, jadi sekamar ada bisa sampe 4 orang yang nempatin, kalau yang $300-an itu biasanya private room atau apartement ukuran studio. Biaya segitu ada yang udah termasuk bills ada yang belum, tanyakan lagi ke penyewa nya sebelum kamu deal ya.
  2. Makan/Groceries: makan per porsi di melbourne harganya sekitar $12-$18 per porsi, tentu saja akan lebih murah kalau kamu masak sendiri. sekedar gambaran, kalau saya belanja groceries (daging, beras, sayur, bumbu-bumbu dapur, dsb nya) itu per week nya bisa kena $30-$50 (tergantung yang kamu beli juga sih)
  3. Pulsa Internet: $30 per 28 hari (4 weeks), ini udah include kuota 5-10 giga (tergantung operatornya), kamu bisa pilih antara Optus, Vodafone atau Telstra (saya pakai Optus)
  4. Transport: Free kalau kamu cuma berpergian di sekitar free tram zone di area Melbourne city, di luar itu biaya naik train/tram/bus sekitar $4,5 sekali jalan.

Silahkan di hitung sendiri ya berapa “modal” yang harus kamu siapin untuk sampe ke sini selama belum dapet kerja.

How to get a job(s)?

Siapin CV, print yang banyak, sebar CV di setiap restoran/toko yang ada, jangan malu atau minder. Kalau kamu mau dapet kerja di sini kamu harus berani.

Dalam keadaan normal, sebenernya cukup banyak kerjaan di restoran atau di market, sayang pas covid-19 menyerang kerjaan bisa di bilang hampir gak ada.

Farm Job

Nahh, penasaran kah sama farm job? ehehe

Farm job bisa di bilang pekerjaan yang akan selalu “ada” (walau tetap berkurang gegara pandemi ini), kerjaan di farm itu sendiri ada banyak, mulai dari picking (metik), packing (mengemas), pruning, tinning dll.

“Ah, cuma metik doang, pasti gampang ini!” Eh jangan salah, metik buah di sini gak sekedar metik loh, kamu harus ikutin apa kata supervisor/mandir kamu, kadang ada kriteria yang harus kamu perhatiin pas kamu metik, belum lagi kamu harus pakai kanggoro bag (berat euy kalau buah udah penuh), dan yang di dapat pun gak seberapa. 1 bin itu kamu paling dapet $30-$40, bin nya itu bisa gede size nya loh…

img_1990

Bin untuk picking lemon

How to get farm job?

Ini agak susah sih, tapi gampang juga kalau kamu tau celah nya. kamu harus punya kenalan sebenernya. Banyak farm job yang “nipu” juga, kamu udah kerja tapi gak di bayar, atau kamu di kasih farm yang gak ada buah nya. ya matilah kamu… Intinya, kamu harus super hati-hati kalau memang mau kerja di farm.

Fees

Secara teori, gaji resmi di Melbourne itu sekitar $19 per jam, tentu saja pada praktek nya banyak yang dapet bayaran di bawah ini, di Queen Vic Market misalnya, gaji mereka hanya 10-12$ per jam. Di farm ini sendiri gaji antara $14-$16 per jam.

Berapa pendapatan saya per minggu?

Ini relatif sih, tergantung kamu dapet kerja nya berapa jam, tinggal di kaliin ajah ehe.

IMG_20200801_173335.jpg

Packing shed

IMG_20200801_110241.jpg

Pohon Plum

IMG_20200801_151515.jpg

Pakai baju tertutup itu wajib, apalagi di winter gini. Ini aku pake baju sampe 4 lapis hehehe

Part 1 sampai di sini dulu ya, di part 2 nanti aku akan sedikit bahas tentang beberapa course yang ada di Aussie ini.

PONDS Instabright Glow Up Cream

Muka keliatan kinclong? Bisa (di usahakan kok)….

Ada yang di sini suka pakai tone up atau glow up cream? Saya baru belakangan ini iseng icip produk tersebut (serius cuma iseng icip sih, tpai ternyata hasilnya lumayan lah… untuk harga segitu maksudnya)

Belakangan ini produk semacam ini nampak lagi agak femes ya di indonesia… ya bisa di mengerti, karena rata-rata orang indonesia mau kan kalau keliatan kinclong gitu… 😂 (gue jugaaa kok)

Continue reading

Kose Cosmeport Salon Style Rich Moisture Shampoo & Treatment

Pas pindahan kemarin aku emang sengaja gak bawa shampo maupun kondisioner kemasan gede, yang aku pack di koper cuma sisaan si kose cosmeport ajah yang cuma tinggal seuprit itu, dan 1 saset hair mask dove yang kemarin dulu aku beli di shopee demi lengkapin free ongkir XD

Sampe di sini, aku sempet beli shampo merk lain (reviewnya nanti aku up juga), tapi gak cocok dong… rambutku jadi rontok dan ketombean T_T

Untungnya di Eat Asia (yang nyatu ama Daiso) ada jual shampoo , treatment (kondisioner) dan hair mask merk Kose Cosmeport (buat yang belum tau, si Kose Cosmeport ini semacam versi drugstore dari Kose, bukan abal-abal atau KW ya, masih produksi Kose cuma ini versi murah nya). Awalnya aku mau beli yang series Je Leaime, seperti yang pernah aku pake dulu pas masih di Indo, tapi yang harganya murah *uhuk 10 dollar* cuma nyisa treatment nya ajah, shampoo nya mahal, masih kena 20 dollar. Jadilah akhirnya tanganku nyomot si seri Salon Style yang harga satuan nya cuma 10 dollar XD

Continue reading

Sukin Certified Organic Rosehip Oil

Saya pada dasarnya BUKAN penggemar face oil, buat saya face oil itu…. minyak… *ya iyalah minyak, mank lu kira apaan coba?* dan males ajah sebenernya kalau di pakai di muka… TAPI… sekarang mau gak mau saya harus mengakui kalau yang namanya Face Oil itu memang cukup membantu menjaga kelembapan di kulit saya ini, terutama di kondisi musim dingin seperti yang sedang melanda Melbourne sekarang.

Continue reading

Sukin Sensitive Facial Moisturizer & Calming Night Cream

Hola~ kali ini saya akan sedikit menulis tentang pelembab Sukin yang baru saja beberapa minggu ini saya coba pakai.

Ceritanya, saya baru pindah ke kota yang cuacanya bener-bener beda ama Jakarta, di sini itu lagi musim dingin… dan kulit saya langsung kering, gatel dan bahkan berasa bersisik (padahal udah pake pelembab + face oil yang biasa tak pake di Jakarta). Sempat sedikit terbantu sama night cream nya Astalift, tapi ya saya cuma punya samplenya doang, itupun cuma bisa di pake selama 2 hari saja 😐 jadilah, mau gak mau aku terpaksa nyari night cream untuk membantu mengatasi kulitku yang super kekeringan ini…

Beruntung Sukin di sini sering banget diskon lumayan miring, baik Night cream maupun si facial moisturizer nya itu aku beli pas diskon 50% juga di Coles (supermarket) dan di Chemist Warehouse.

Continue reading